Logo

Featured Posts

SELAMAT DATANG DI BLOG KELOMPOK STUDI AKUAKULTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO

Selasa, 10 Juni 2014

Budidaya dengan KJA

By Unknown  |  08.00 No comments


Budidaya sistem keramba jaring apung adalah sebuah model sistem budidaya yang efisien, efisien scara teknis maupun ekonomis. Pada luasan yang sempit kita dapat melipat gandakan hasil tanpa harus menambah biaya yang besar, tentu saja pola yang di gunakan adalah mengintensifkan pola budidaya nya, memang ahirnya akan berdampak pada biaya tinggi. Tetapi kalo meguntungkan ga masalah kan?
Secara sederhana satu unit (KJA) 4 kolam dan satu rumah jaga (dapat juga digunakan sekaligus sebagai gudang), denga ukuran tiap kolam (7x7) m2 atau dengan luas total (15,8x15,8) m2. Pelampung disusun dari styrofoam yang dibagi dua sama lebar (bisa juga dari drum atau tong plastik). Idealnya untuk satu unit KJA memerlukan 37 buah pelampung dengan jarak antara pelampung satu dengan yang lain 1,7 m. Agar posisinya konstan, tiap pelampung diikat dengan 2 karet timba yang mengait pada rangka.
Setelah kerangka dan pelampung selesai terakit, maka bambu gombong yang digunakan sebagai pijakan badan kolam pun segera dipasang. Pemasangan dilakukan di dalam air. Panjangnya disesuaikan dengan panjang rangka. Agar posisi konstan maka antar gombong ditahan dengan kaso yang dipaku pada badan gombong, dan untuk menguatkan posisi badan kolam dengan gombnong maka setiap celah antar pelampung diikat dengan karet ban.
KJA menggunakan sistem double layer (jaring ganda) artinya pada satu luasan kolam terdapat 2 atau lebih jaring untuk jenis ikan yang berbeda tetapi  saling mendukung. dalam hal ini kami menggunakan ikan mas sebagai produk utama yang di kembankan di jaring bagian atas, sedangkan jaring kolor (jaring bagian bawah) di pelihara ikan nila, bisa juga ikan patin/jambal dan bahkan bisa gabungan keduanya nila dan patin.

 Pemilihan ikan nila sebagai produk sekunder adalah karena tidak memerlukan pakan khusus, ikan nila bisa mencapai pertumbuhan cukup baik dengan hanya memakan sisa – sisa pakan yang tidak termanfaatkan/tidak terkonsumsi dari ikan ikan mas yang ada di atasnya, selain itu ikan nila dapat memakan lumut lumut yang ada di jaring, dua keuntungan sekaligus yaitu membersihkan jaring dan meningkatkan hasil.
Umumnya ikan mas ditanam pada jaring ukuran 7x7 m dengan padat tebar 8.000 – 10.000 ekor, diberi pakan pelet 4-5 kali perhari.  Biasanya untuk mencapai ukuran konsumsi  masa tanam sekitar 2,5 – 3 bulan tergantung ukuran ikan yang dikehendaki. Berbeda dengan ikan nila yang di tanam di jaring kolor dengan ukuran 14 X 14 m dengan masa tanam 6-7 bulan.  ikan nla tidak di beri prlakuan pakan khusus, hanya saja terkadang suka di beri tambahan pakan yang berasal dari bahan bahan / limbah pertanian lokal seperti singkong, mie ataupun roti.
Selain ikan nila, jaring kolor juga dapat di gunakan untuk ikan patin, sama seperti nila, patin juga tidak memerlukan perlakuan pakan  khusus, kecuali jika ingin mempercepat masa panen. sebab patin termasuk lambat pertumbuhannya jika tidak di beri pakan khusus, satu masa tanam bisa mencapai 12 bulan.

Author: Unknown

Terima kasih telah berkunjung ke blog kami, kritik dan saran bisa langsung disampaikan ke salah satu sosmed ini

0 komentar:

Pengikut

E-mail Newsletter

Sign up now to receive breaking news and to hear what's new with us.

Recent Articles

© 2014 - Now K.S.A. UNDIP | Supported By Universitas Diponegoro | Created By DipoCyber | KOMINFO KSA 2014 |
TOP